Menteri Amran-PBNU Tanam Perdana Jagung Seluruh Indonesia
Peningkatan produksi mulai terjadi pada tahun 2015 menjadi 19,6 juta ton. Pada 2016 produksi jagung masih melanjutkan tren peningkatan dengan capaian produksi 23,6 juta ton.
Puncaknya, pada 2017 produksi jagung sudah mencapai 28,94 juta ton.
“Produksi ini meningkat 22,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Alhasil, Indonesia tidak mengimpor jagung pada tahun 2017, bahkan telah ekspor ke berbagai negara. Tak hanya jagung, ekspor komoditas pertanian tahun 2017 naik 24 persen,” terang dia.
Padahal pada 2015, kata Amran, Indonesia impor jagung 3,5 juta ton, tapi dengan digenjot program jagungisasi, impor 2016 turun 62 persen dan 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak.
Pada 2018 ini, Indonesia sudah ekspor jagung ratusan ribu ton.
“Jika tidak ada Program Upaya Khusus, Indonesia akan impor 4 sampai 5 juta ton. Baru-baru ini, keberhasilan jagung kita diapresiasi Presiden Namibia, Hage Gottfried Geingob. Indonesia kini mampu swasembada pangan dan mengekspor jagung dengan sistem pengairan di area persawahan yang baik tanpa terpengaruh musim,” tuturnya.
Bupati Pringsewu, Sujadi mengapresiasi program dan bantuan Kementan di antaranya berupa alat mesin pertanian, benih jagung dan padi.
Menurutnya, berbagai bantuan Kementan sangat bermanfaat bagi petani, sehingga Kabupaten Pringsewu sampai hari ini tetap swasembada pangan.
Mentan Amran Sulaiman menekankan dalam empat tahun terakhir produksi jagung telah meningkat secara signifikan.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya