Menteri Anies: Jangan Pakai Bullying, Perundungan Aja Ya

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mencanangkan Gerakan Anti Kekerasan di Lingkungan Pendidikan. Gerakan ini merupakan bentuk perlindungan terhadap anak di lingkungan sekolah yang telah diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah.
"Selama ini, tindak kekerasan di sekolah tidak dianggap sebagai permasalahan pendidikan, mulai sekarang ini jadi masalah pendidikan. Kami berharap permasalahan-permasalahan ini nanti bisa sama-sama dicegah," ujar Mendikbud, Selasa (26/1).
Dengan adanya pencanangan Gerakan Anti Kekerasan di Lingkungan Pendidikan ini, setiap sekolah diwajibkan memasang papan informasi nomor telepon kantor polisi dan tempat-tempat terkait lainnya.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015, pemerintah daerah atau Dinas Pendidikan dapat menindak sekolah yang terdapat aksi kekerasan.
Anies juga memberikan penjelasan tentang bullying dan bagaimana bentuk pencegahan, penanggulangan, dan pemberian sanksi.
"Setiap siswa harus peduli, temannya peduli, gurunya peduli, kepsek juga harus peduli. Biasanya di sekolah itu terjadinya perundungan, itubullying tapi bahasa Indonesianya perundungan. Mulai sekarang ke depan pakai kosakatanya perundungan, jangan lagi bullying ya," tuturnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mencanangkan Gerakan Anti Kekerasan di Lingkungan Pendidikan. Gerakan ini
- Siswa Kelas 2 SD Asal Tegal Sumbang Medali Emas Olimpiade Matematika di Thailand
- Kemdiktisaintek: Penyaluran Beasiswa KIP Kuliah dan ADIK Sebelum Lebaran 2025
- Ruang Kelas Masa Depan Google Dilengkapi Perangkat Digital, Wujudkan Pendidikan Inklusif
- Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Tren Anak Muda Merintis Karier di Luar Negeri
- G-Schools Indonesia Summit 2025 Ajak Insan Pendidikan Bijak Menggunakan Teknologi AI
- DIGITS Unpad dan Veda Praxis Bedah Tren GRC 2025 dalam Seminar Nasional