Menteri Anies Punya Koleksi Samurai dan Pedang Gladiator
jpnn.com - JAKARTA - Siapa sangka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan kesengsem berat dengan senjata unik seperti keris pusaka. Hal itu tampak ketika Anies mengunjungi Museum Radiopustoko, museum tertua di Indonesia saat kunjungan kerjanya di Surakarta, Selasa (21/6).
Beberapa saat, Anies sempat terkesima dengan keris-keris kuno peninggalan Kerajaan Surakarta. Ternyata, ayah empat anak ini punya koleksi senjata lumayan banyak.
"Kenapa saya suka keris? Ya karena saya senang mengoleksi senjata, macam-macam ada keris, pedang, katana, samurai, dan lain. Ada sekitar puluhan jumlahnya. Jadi bukan ribuan, kalau ribuan nanti orang takut ke saya," ujar Anies sambil tertawa, Rabu (22/6).
Anies mengaku, setiap keluar negeri atau daerah, pasti membeli senjata untuk dikoleksi. Beberapa koleksinya antara lain katana, samurai, replika pedang gladiator (era Romawi), pedang era Spanyol (Cordova), berbagai senjata dari nusantara, dan lain-lain.
Meski senang senjata, mantan Rektor Universitas Paramadina ini tidak sembarangan membeli senjata. Dia hanya memilih senjata yang unik dan tidak dimiliki banyak orang.
"Saya selektif sekali kalau beli senjata. Pilih-pilih, gitu loh. Ada sekitar 20-an koleksi saya dan lumayan unik. Cuma sesudah tugas di Kembdikbud, hobi saya terhenti karena tidak sempet lagi nyari koleksi kalau lagi keliling daerah," tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Siapa sangka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan kesengsem berat dengan senjata unik seperti keris pusaka.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan