Menteri Arief: Jangan Ragukan Cintaku pada Danau Toba
jpnn.com - JAKARTA - Sehari sebelum malam Valentine Day, Sabtu (13/2), Menteri Pariwisata Arief Yahya bicara tentang cinta. Kecintaan terhadap pariwisata itu, salah satunya dengan menjadikan Danau Toba di Sumatera Utara sebagai salah satu destinasi wisata prioritas.
“Jangan pernah ragukan cintaku pada Toba. Saya ingin membangun Danau Toba dengan cinta,” ungkap Menteri Arief Yahya dengan bahasa romantis.
Ungkapan itu tidak disampaikan dengan canda dan tawa tapi benar-benar serius. Hal ini terlihat dari mimik dan ekspresi wajah Marketeer of The Year 2013 itu.
“Sudah menjadi komitmen Presiden Jokowi untuk mencetak 10 Bali baru di Indonesia, dan salah satunya Danau Toba,” ungkap Mantan Dirut PT Telkom ini.
Jurus-jurus marketing pun sudah dia siapkan dengan baik. Misinya adalah menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata jempolan. Toba adalah satu dari 10 Prioritas Utama Destinasi nasional, selain Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo di NTT, Wakatobi di Sultra, Morotai di Maluku Utara.
Meski begitu, Menteri Arief mengakui bahwa hal itu bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi, selama ini ada banyak tangan dan aturan dalam mengelola danau terbesar di Indonesia itu.
Meski sulit, Arief tetap optimistis. Di benaknya, Danau Toba harus 'wow'. Wonderful Indonesia harus berkibar ke mana-mana bersama Toba.
“Saya sudah lima kali ke sana, dan saya ingin Toba solid. Badan Otoritas yang akan kami bentuk adalah solusi paling tepat, paling konkret, dan bisa menata Toba lebih baik," ujarnya.
JAKARTA - Sehari sebelum malam Valentine Day, Sabtu (13/2), Menteri Pariwisata Arief Yahya bicara tentang cinta. Kecintaan terhadap pariwisata itu,
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan