Menteri Asal PKB Tanpa Restu Dewan Syuro
Rabu, 21 Oktober 2009 – 18:08 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lily Chadijah Wahid, menyatakan bahwa masuknya Helmy Faisal Zaini sebagai salah satu calon menteri Kabinet Indonesia Bersati (KIB) II tanpa restu Dewan Syuro. Menurut Lily, Helmy yang datang ke Cikeas untuk memenuhi panggilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) guna ikut bergabung dalam kabinet tanpa disertai restu Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Aziz Mansyur. Karena mekanisme telah dilanggar oleh Cak Imin, saat ini mulai muncul penolakan sejumlah DPW PKB yang meminta SBY tidak mengangkat Helmy Faisal Zaini sebagai menteri di KIB II. "Pernyataan sikap penolakan itu datang dari DPW PKB Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, NTT, Bali, dan Nanggro Aceh Darussalam (NAD). Mereka meminta SBY agar tidak melantik Helmy," imbuh Lily.
"Ini sebuah pembelajaran bagi Cak Imin (Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar) bahwa dia harus lebih fair dan tahu tata krama, dan mekanisme partai. Soal memenuhi mekanismenya saja Cak Imin tidak mau terbuka. Jika saya tidak dilibatkan, ya tidak ada masalah. Tapi kalau Ketua Dewan Syuro tidak diberitahu, ini sudah keterlaluan," tegas Lili, melalui telepon genggamnya, di Jakarta, Rabu (21/10).
Baca Juga:
Padahal, kata Lili, aturannya sudah jelas. Muhaimin harus konsultasi kepada Ketua Dewan Syuro karena keduanya sama-sama mandataris Muktamar PKB. Jadi. kata Lily, mekanisme pengambilan keputusan partai harus ditaati.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lily Chadijah Wahid, menyatakan bahwa masuknya Helmy
BERITA TERKAIT
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya
- Unggul di Quick Count, Ela Nuryamah Berterima Kasih Kepada Warga Lampung Timur
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- KPU Rejang Lebong Tak Lakukan Hitung Cepat
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU