Menteri Bahlil Berperan Bangun Ekosistem Hulu-Hilir Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia

Menteri Bahlil Berperan Bangun Ekosistem Hulu-Hilir Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengapresiasi upaya pemerintah untuk membangun ekosistem baterai dan kendaraan listrik melalui PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Fahmy, terwujudnya pabrik tersebut tidak lepas dari peran Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, terutama saat masa Covid-19 sehingga investor percaya dan mau menanamkan modalnya di tanah air.

“Peran Bahlil menciptakan iklim investasi kondusif,” Fahmy dalam keterangannya, Jumat (5/7/2024).

Menurut Fahmy, apabila pernyataan Bahlil betul-betul dapat direalisasikan, yakni pembangunan semua tahapan dari mulai pertambangan, smelter, HPAL (High Pressure Acid Leach), prekursor, sel baterai, sampai dengan mobil semua sudah siap dilakukan, maka Indonesia akan menjadi salah satu negara pemain ekosistem baterai mobil listrik, khususnya yang berbahan baku nikel.

“Perlu segera membangun pabrikan sehingga ekosistem dari hulu ke hilir benar-benar ada dan memberi dampak ekonomi yang signifikan," ungkapnya.

Fahmy meyakini potensi Indonesia dilirik menjadi produsen industri kendaraan listrik oleh investor global besar, di samping potensi pasar dalam negeri yang juga besar, tinggal bagaimana pemerintah memberikan intensif berdasarkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Potensi pasar dalam negeri sangat besar akan menjadi daya tarik bagi investor. Pemerintah harus memberikan fiscal incentives, termasuk incentives berdasarkan besaran TKDN,” paparnya.

Ekosistem kendaraan listrik menurut Fahmy harus terorganisir dengan baik. Dan semua itu harus tersedia di dalam negeri, mengingat Indonesia punya cadangan nikel yang sangat besar dan harus dimaksimalkan. Kehadiran pabrik kendaraan listrik juga bisa menyerap banyak tenaga kerja.

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengapresiasi upaya Menteri Bahlil untuk membangun ekosistem baterai dan kendaraan listrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News