Menteri Bahlil Berperan Bangun Ekosistem Hulu-Hilir Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia

Menteri Bahlil Berperan Bangun Ekosistem Hulu-Hilir Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Secara umum progres dan kesiapan sudah cukup baik ya. Tinggal bagaimana membangun manufakturnya. Potensi Indonesia untuk menguasai pasar kendaraan listrik sangat besar, ini harus benar-benar dimaksimalkan," katanya.

Senada, pengamat ekonomi dari Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat mengapresiasi gerak cepat Bahlil Lahadalia yang sudah berhasil mendatangkan investor asing dari Korea Selatan, yakni PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi, saat ini Indonesia telah menerapkan sistem baterai yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

“Kami apresiasi Pak Menteri (Bahlil) ya. Memang pemerintah kita gencar untuk mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai, tentu yang kita harus bangun adalah ekosistemnya, mau tidak mau, tetapi kita bisa melihat bahwa kalau dari sisi keberadaan mobil listrik di seluruh dunia, itu tentu kita belum masuk di dalam listnya,” bebernya.

Rosdiana berharap diresmikannya pabrik itu bisa menjadi penanda dimulainya Indonesia untuk ikut bersaing dan menjadi negara produsen kendaraan listrik.

“Jadi, mobil listrik yang ada di seluruh dunia ini bisa dikatakan itu masih didominasi oleh Cina di atas 50 persen, mobil listrik maupun yang hybrid itu dikuasai oleh Cina, kemudian negara-negara lain yang umumnya adalah negara-negara maju seperti Amerika, Jerman, Inggris dan Prancis itu negara-negara yang memiliki peredaran mobil listrik terbanyak di negaranya,” urainya.

Rosdiana mengatakan pabrik sel baterai dan kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara ini membawa angin segar bagi masyarakat Indonesia, serta membangun kepercayaan bagi para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

“Tentu ini perkembangan bagus, walau bagaimanapun yang namanya industri baru dibuka, manufaktur baru dibuka kemudian itu penyerapan tenaga kerja, menciptakan lapangan kerja, bagi perekonomian kita itu sesuatu yang baik,” kata Rosdiana.

Selain membuka lapangan kerja baru, hadirnya pabrik sel baterai ini membangun kepercayaan bagi investor asing. Selain itu, kehadiran pabrik sel baterai ini juga sebagai komitmen Indonesia untuk masuk ke dalam kompetisi produk baterai dan kendaraan listrik dunia.

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengapresiasi upaya Menteri Bahlil untuk membangun ekosistem baterai dan kendaraan listrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News