Menteri BUMN Minta Pelindo Gerak Cepat
Senin, 30 Januari 2012 – 08:06 WIB
Karena itu, Dahlan meminta Pelindo melakukan pendataan alat-alat lama yang tidak efesien. Dengan begitu, tindakan modernisasi alat bongkar muat perlu dilakukan.
Untuk koordinasi, dia meminta BUMN pelabuhan banyak mengalah dengan pihak-pihak terkait. Apakah masalahnya di Syahbandar atau Adpel (administrator pelabuhan), kata dia, yang penting ada solusinya. Untuk itu , dia meminta Dirut-Dirut Pelindo mendatangi instansi tersebut. "Istilahnya, kita mengalah untuk kebaikan," sebutnya.
Dahlan mencontohkan, di Nusa Tenggara Timur ada kasus kapal yang harus antre selama 5-10 hari karena ketika akan izin bongkar, ternyata sistem komputer tidak berjalan normal.
Pada kesempatan tersebut, Dahlan juga meminta pihak Pelindo III untuk mengantisipasi kecenderungan meningkatnya penggunaan kapal besar dalam pengiriman barang. Langkah antisipatif yang secepatnya dilakukan adalah melakukan berbagai perbaikan seperti pendalaman dan pelebaran alur. "Tren yang terjadi saat ini, pelaku usaha banyak yang beralih menggunakan kapal besar karena lebih ekonomis. Ini harus diantisipasi agar Tanjung Perak tidak kalah," jelasnya.
SURABAYA - Sistem logistik di Indonesia yang masih buruk akhirnya memicu biaya tinggi. Merujuk data Bank Dunia, Logistics Performance Index (LPI)
BERITA TERKAIT
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Danareksa Raih Predikat Informatif dari Komisi Informasi Pusat
- 3 Tahun, IDSurvey Bersiap Menuju Top 20 Global
- Astra Meluncurkan Aplikasi Moxa Mitra, Ada Fitur Pantau Penghasilan
- Masyarakat Rugi Bila Membeli Motor Listrik Tanpa STNK