Menteri dan Wamen yang Menjadi Timses Lebih Baik Mundur
jpnn.com, JAKARTA - Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengharapkan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju mundur dari jabatannya apabila ingin terlibat dalam tim sukses di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikannya merespons video diduga Wamendes PDTT Paiman Raharjo yang mengampanyekan Gibran Rakabuming Raka.
Dia menerangkan semua menteri dan wamen dalam satu tahun sebelum pemilu, harus mengundurkan diri dari posisinya sebagai menteri. Hal ini perlu dilakukan demi menghindari penyalahgunaan wewenang dalam pemerintahan.
"Semua menteri dan wakil harus mengundurkan diri dari posisiny. Dilakukan untuk menjaga dari kemungkinan terjadinya penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan pemerintahan digunakan untuk pemenangan capres/cawapres tertentu," ucap Ubed, Selasa (31/10).
Dia menerangkan aturan saat ini memang mewajibkan para menteri atau wamen untuk izin atau cuti terlebih dahulu kepada presiden, apabila ingin mengampanyekan salah satu pasangan capres-cawapres.
Namun, jika Wamendes PDTT Paiman Raharjo sudah mengampanyekan Gibran, tetapi belum mengajukan izin atau cuti, maka itu adalah salah satu bentuk pelanggaran pemilu.
Ubed menyatakan hal ini adalah ranah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar dapat memberikan hukuman yang setimpal dan sesuai aturan berlaku.
"Sangat tidak patut wakil menteri sibuk melakukan dukung-mendukung dengan mengabaikan aturan kepemiluan,” tegas Ubed.
Ubedilah Badrun menilai tindakan menteri dan wamen yang berkampanye sangat berbahaya terhadap cara kerja pemerintahan.
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Taspen Serahkan Manfaat Pensiun dan THT kepada Eks Menteri & Petinggi Negara
- Prabowo Larang Menteri Sampaikan Hal Rawan Lewat Telepon, Ini Sebabnya
- Prabowo Sebenarnya
- Prabowo Mewanti-wanti Menteri: Jangan Sering ke Luar Negeri Kalau Pakai Anggaran Negara!