Menteri Harus Dievaluasi agar Tak Bertahan di Zona Nyaman

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah melontarkan sinyal untuk merombak Kabinet Kerja. Jokowi -panggilan akrabnya- akan mencopot menteri yang tak memenuhi target.
Bagi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna H Laoly, reshuffle merupakan kewenangan dan hak prerogatif presiden. Menurutnya, para pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Kerja memang harus siap dievaluasi.
“Semua menteri harus siap,” kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/4).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menegaskan, evaluasi terhadap kinerja menteri harus berjalan. Dengan demikian para menteri pun bekerja keras mencapai target.
“Kalau tidak jalan ya nanti orang berada di zona nyaman terus. Harus ada itu (evaluasi, red) supaya ada target menteri-menteri bekerja sebaik-baiknya,” pungkas Yasonna.(boy/jpnn)
Presiden Joko Widodo telah melontarkan sinyal untuk merombak Kabinet Kerja. Jokowi -panggilan akrabnya- akan mencopot menteri yang tak memenuhi target.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Golkar Hormati Hak Prerogatif Prabowo dalam Reshuffle Kabinet
- Jazilul Fawaid: Presiden Prabowo Telah Buktikan Penertiban Menteri
- Kabar Prabowo Reshuffle Kabinet Rabu Ini, Ketua MPR Singgung Kewenangan Presiden
- Bakal Dilantik Jadi Mendiktisaintek, Prof. Brian Tiba di Istana Negara
- 4 Menteri yang Layak jadi Korban Reshuffle Kabinet