Menteri Imigrasi Australia Ingin Media Lokal Minta Maaf
"Knight mengajukan banding atas keputusan ini dan masih terdaftar di situs Parlemen Papua Nugini sebagai anggota Parlemen."
Dua insiden dinilai terkait
Banyak laporan bertentangan tentang tekanan terhadap pusat penahanan Pulau Manus disebabnya adanya kekhawatiran bahwa seorang anak laki-laki di sana mungkin berisiko mengalami penyerangan seksual jika ia dibawa ke dalam pusat penahanan itu.
Pada hari Minggu (23/04/2017), Menteri Dutton mengatakan bahwa ia telah menerima penjelasan "singkat dan jelas" dari sejumlah pejabat di Pulau Manus dan jelas bahwa kekhawatiran tentang anak laki-laki itu terkait dengan penembakan tersebut.
"Saya ditanya mengapa kondisi di Pulau Manus menegang. Dua insiden ini terkait langsung ke sana, itu tak terbantahkan," kata Menteri Dutton.
Tapi Komandan Polisi Yapu mengatakan, anak itu dibawa ke pusat penahanan Pulau Manus untuk diberi makanan, beberapa hari sebelum serangan tantara terjadi.
"Ia diberi beberapa buah oleh tahanan di pusat itu dan kemudian ia dibawa keluar lagi. Jadi tak ada yang dilakukan terhadapnya dan juga tak ada keluhan resmi dari orang tua anak kecil itu," jelasnya.
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton meminta media ABC untuk meminta maaf atas laporannya mengenai penembakan di pusat penahanan imigran Pulau
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati