Menteri Jadi Tim Sukses, Kabinet Terbelah
Jumat, 22 Mei 2009 – 11:54 WIB
Menurut Andrinof, yang jauh lebih bermasalah sebenarnya adalah keterlibatan kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun walikota, sebagai tim sukses capres-cawapres. Dia mencontohkan Gubernur Sumatera barat Gamawan Fauzi yang membacakan pengusulan nama Boediono sebagai pendamping SBY saat deklarasi di Gedung Sabuga, Bandung.
"Mereka semua sebaiknya tetap netral," cetusnya. Sebab, para kepala daerah itu langsung mewakili wilayahnya masing-masing. Sehingga, manuver politik yang mereka ambil akan menimbulkan potensi perpecahan yang diwarnai oleh semangat kedaerahan.
"Kalau menteri masih mungkin tidak mempengaruhi langsung masyarakat. Tapi, kalau kepala daerah sudah lain efeknya," tandas Andrinof.
Bagaimana respon istana? Juru Bicara Presiden Andi A. Mallarangeng menjamin Presiden SBY akan memprioritaskan kinerja pemerintahan. Menurut Andi, sebagai incumbent, tentu yang akan dinilai oleh publik adalah kinerja pemerintahan. Kalau kinerja pemerintahan buruk, tentu rakyat akan menilai negatif terhadap SBY. Sebaliknya kalau kinerja pemerintahan bagus, tentu rakyat akan menilai positif kepada SBY.
JAKARTA – Kinerja kabinet Indonesia Bersatu benar-benar dipertaruhkan. Para menteri akan lebih sibuk dalam kegiatan pemenangan calon presiden
BERITA TERKAIT
- Rustini: Tanpa Perempuan Bangsa, Tak Mungkin PKB Raih 16 Juta Suara
- Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya
- Unggul di Quick Count, Ela Nuryamah Berterima Kasih Kepada Warga Lampung Timur
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok