Menteri Jonan Takjub Jokowi Tanya Sampai ke Hal Detail
jpnn.com - JAKARTA - Gaya komunikasi Presiden RI Joko Widodo yang to the point dan tak berbelit-belit, mendapat apresiasi dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Mantan Dirut PT KAI ini juga tak menyangka presiden yang akrab disapa Jokowi itu bakal menanyakan permasalahan mengenai penyambungan jalur kereta api sampai ke hal yang detail, yakni mengenai selisih harga bantalan kereta.
"Kata presiden, ini harus jelas, beliau kan orangnya to the point. Misalnya gini, menyambung jalur kereta api, saya sempat ditanya soal jalur kereta api Kertapati. Itu yang ditanya jaraknya berapa, nggak nanya biayanya berapa. Nanya nya itu dari harga bantalan kereta itu berapa. Selisih antara harga bantalan satu dengan yang lainnya itu berapa. Sampai nanya gitu itu lho presiden," ungkap Jonan di kantornya, Jakarta, Selasa (9/12).
Pertanyaan Jokowi tersebut diakui Jonan memicu kerjanya agar lebih semangat lagi. "Kalau presiden udah nanya gitu, kan seru juga tuh. Saya juga mengapresiasi beliau," pujinya.
Ke depan, Jonan tak mau kinerja di perhubungan menurun. Kalaupun salah satu anak buahnya ada yang berhalangan, ia meminta agar eselon lainnya menggambil alih sementara tugas tersebut.
"Saya udah ngomong ke temen-teman perhubungan, kalau eselon ll nggak ada, eselon l nya harus bisa kerja. Saya nggak mau kinerja turun terus dan harus detail kerjanya, nggak bisa enggak," tukas Jonan. (chi/jpnn)
JAKARTA - Gaya komunikasi Presiden RI Joko Widodo yang to the point dan tak berbelit-belit, mendapat apresiasi dari Menteri Perhubungan Ignasius
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025
- Tingkatkan Profit UMKM Lewat Digitalisasi dan Pelatihan Pasar
- Dukung Reformasi Berkelanjutan di Bea Cukai, Bappisus Tekankan Pentingnya Kolaborasi
- Jamkrindo Bantu Pelaku UMKM yang Sulit Dapat Akses Modal Perbankan
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Mohon Diperhatikan, Insentif Pemerintah Tidak Cukup Bantu Masyarakat