Menteri Keuangan Berbagi Rahasia soal APBN, Tak Disangka
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan rahasia yang membuat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mampu menopang dampak pandemi Covid-19.
Menurut Sri Mulyani, hal itu karena APBN didesain secara fleksibel dan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang moderat.
"Kontraksi Indonesia yang 2,07 persen salah satunya merupakan hasil dari desain APBN 2020 yang dirancang responsif dan didukung oleh DPR," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI tentang RUU P2 APBN TA 2020 di Jakarta, Selasa (7/9).
Sri Mulyani menyebutkan salah satu bukti pertumbuhan moderat adalah realisasi ekonomi pada 2020 yang sebesar minus 2,07 persen saat negara lain terkontraksi lebih dalam.
Menurutnya, meski ekonomi Indonesia tahun lalu terkontraksi, namun masih lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan negara di Asia Tenggara yang mengalami kontraksi empat persen akibat COVID-19.
Tak hanya itu, kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tersebut juga jauh lebih baik dibandingkan rata-rata negara G20 yang minus 4,7 persen.
"Atau, juga dibandingkan dengan negara ASEAN-6 yang mengalami kontraksi 4,3 persen," ujar Menteri Keuangan Terbaik Asia Pasifik 2020 versi Majalah Global Markets.
Sri Mulyani menuturkan tanpa kerja keras dari APBN dan kebijakan fiskal yang responsif dampak perekonomian akibat COVID-19 akan jauh lebih besar dari minus 2,07 persen pada 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan rahasia kekuatan APBN dalam menopang dampak pandemi.
- Bea Cukai Tegal Musnahkan Lima Juta Batang Rokok Ilegal
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Penyesuaian Tarif PPN 12% Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Rakyat
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya