Menteri Keuangan Mengaku Mewaspadai Lockdown China, Ini Sebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masih memantau dan mewaspadai kebijakan zero case Covid-19 atau lockdown yang diterapkan di China.
“Di RRT kita juga melihat akibat Covid-19 yang masih menjalar, pemerintahan RRT melaksanakan zero case policy terhadap pandemi Covid-19,” ujarnya dalam Talkshow Neraca Komoditas daring, Senin (30/5).
Sri Mulyani menyebut lockdown China tak hanya berdampak pada perekonomian negara tirai bambu, tetapi juga dunia.
Pasalnya, jumlah dan ukuran perekonomian China yang sangat besar.
“Ini artinya lockdown atau pembatasan kegiatan yang sangat berdampak pada ekonomi RRT dan akan tentu berdampak pada perekonomian dunia karena jumlah dan juga size dari perekonomian RRT yang sangat besar. Risiko-risiko tersebut harus kita antisipasi,” kata Sri Mulyani.
Pada periode Januari-April 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China tetap sebagai negara tujuan perdagangan internasional Indonesia yang memiliki peranan terbesar dengan nilai sebesar USD 18,20 miliar atau 20,52 persen dari total ekspor Indonesia.
China juga menjadi pengimpor terbesar ke Indonesia dengan nilai USD 20,90 AS atau 32,58 persen dari total impor.
Selainitu, Menkeu juga mewaspadai risiko konflik Rusia-Ukraina yang telah mendisrupsi pasokan komoditas hingga meningkatkan inflasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masih memantau dan mewaspadai kebijakan zero case Covid-19 atau lockdown yang diterapkan di China.
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China