Menteri Keuangan Sampaikan Kabar Baik soal APBN, Alhamdulillah
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menyampaikan kabar baik soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada akhir 2021.
Pasalnya, realisasi penerimaan negara yang cukup kuat hingga akhir Oktober 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan defisit APBN diproyeksikan menurun pada rentang 5,2 persen-5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp 873,6 triliun.
Angka itu lebih rendah dibanding asumsi di UU APBN 2021 sebesar 5,7 persen PDB atau Rp 1.006,4 triliun.
"Kami berharap akhir tahun ini kita akan mengalami defisitnya mengecil pada 5,2-2,4 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani, usai sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, mengatakan
Menkeu menjelaskan hingga akhir Oktober 2021 belanja pemerintah pusat tumbuh 5,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Menurut Sri Mulyani, hingga akhir 2021, realisasi belanja pemerintah pusat diperkirakan masih akan tumbuh lebih tinggi lagi mencapai 10,4 persen. Pada pagu belanja pemerintah pusat itu, belanja kementerian dan lembaga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni mencapai 14,8 persen.
“Ini didominasi belanja yang berhubungan dengan penanganan Covid-19 dan bantuan sosial,” katanya.
Pemerintah menyampaikan kabar baik soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada akhir 2021.
- Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal Senilai Rp 5,4 Miliar di Lampung hingga Awal Februari 2025
- Bahlil Harap Danantara Bisa Biayai Investasi Hilirisasi
- Bea Cukai & Polres Bengkalis Gagalkan Penyelundupan 87,7 Kg Sabu-Sabu di Perairan Sepahat
- Hipmi Nilai UU Minerba jadi Angin Segar untuk UMKM
- Arsjad Rasjid Sebut Ekonomi Indonesia Bisa Berkembang Lebih Cepat
- Bea Cukai Langsa Gelar Pemusnahan Barang Ilegal Hasil Penindakan di 2 Tempat Berbeda