Menteri Koordinator Cukup Tiga

Menteri Koordinator Cukup Tiga
Marwah Daud Ibrahim. Foto Yusuf Said
PANGGUNG politik menjelang pilpres 2009 mendatang semakin semarak. Sejumlah tokoh dari berbagai kalangan bermunculan. Dari yang mengklaim diri generasi muda, sampai tokoh perempuan. Belum hilang ingatan keputusan Sri Sultan Hamengkubuwono IX menegaskan diri siap maju sebagai Capres, muncul lagi tokoh Golkar lainnya, Marwah Daud Ibrahim, yang bersikap sama, siap bertarung berebut simpati rakyat. Marwah saat berbincang dengan wartawan Fajar Yusuf Said, di PPPPTK Bahasa, Srengseng Sawah Lenteng Agung Jakarta, Sabtu 8 November, membeberkan tekadnya, memberi Indonesia harapan penyangga peradaban di 2045 mendatang;

*Mendengar Anda mendeklarasikan diri sebagai Capres, cukup mengejutkan. Tapi, banyak pula yang beranggapan langkah tersebut sebagai manuver politik belaka. Tanggapan Anda?

+Ini sungguhan dan sangat serius. Sebenarnya, teman-teman sudah lama mengusulkan ini. Jadi saya berani tegaskan maju pun itu bukan personifikasi diri saya. Lebih jauh, ini sepertinya sudah menjadi panggilan generasi atau panggilan takdir. Mungkin, ini proses untuk mewujudkan impian-impian saya itu. Saya teringat perkataan teman yang menegaskan mereka yakin betul dengan visi yang saya usung. Tapi mereka sepertinya tidak yakin kalau bukan saya yang melaksanakannya. Makanya, mereka serempak datang dari Aceh, Papua, Medan, Bondowoso, bahkan Jawa Timur, semuanya dengan biaya sendiri.

*Apa yang mendorong Anda ingin maju sebagai presiden?

+Maaf. Kalau saya ditanya, mau atau tidak jadi presiden, saya pasti menjawab tidak mau. Tapi kalau ditanya siapkah saya menjadi presiden, maka jawaban saya tentu saja siap. Ada filosopi yang saya fahami dan tidak banyak difahami oleh orang lain.

PANGGUNG politik menjelang pilpres 2009 mendatang semakin semarak. Sejumlah tokoh dari berbagai kalangan bermunculan. Dari yang mengklaim diri generasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News