Menteri LHK: Beri Kami Kesempatan
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menilai DPR tidak perlu membentuk Pansus Asap, untuk mengungkap lemahnya penanganan bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan (karlahut) oleh pemerintah.
Saat ditemui di dedung DPR, Senin (26/10), mantan Sekjen DPD RI itu meminta diberi kesempatan untuk bekerja.
"Pada dasarnya itu (Pansus, red) mekanisme internal di DPR . Tapi kita rasa tidak perlu. Beri kami kesempatan karena usaha yang dilakukan terus berlangsung. Pemerintah bukan tidak ngapa-ngapain," kata Siti sebelum rapat anggaran dengan Komisi VII DPR.
Menurut Siti, upaya pemerintah untuk melakukan pemadaman sudah berlangsung. Hal itu dibuktikan dengan jumlah hotspot yang sudah menurun banyak. Sampai dengan 24 Oktober di Riau hanya tersisa 44 persen, namun diakuinya kondisinya belum stabil.
"Tapi nanti kita lihat karena turun naik turun naik (hotspot, nya). Tapi gejala alamnya kuat sekali, Juli ke September datanya enam kali lipat panasnya itu. Tapi sudah ditekan fire spotnya. Upaya water boombing dilakukan, modifikasi cuaca. Artinya pemerintah tidak diam saja," tegas Siti, yang terkesan gerah dengan tuding banyak pihak bahwa pemerintah tidak serius menangani asap.
Terkait identitas dan profil perusahaan yang terlibat pembakaran lahan dan hutan belum diungkap ke publik, Siti mengatakan baginya yang terpenting perusahaan-perusahaan tersebut tahu kesalahan mereka dan mendapat sanksi dari pemerintah.
"Kita ingin mengubah perilaku bisnis. Dia harus menanggung kesalahannya itu. Dia harus mengubah perilaku bisnsinya. Saya kira itu yang paling penting," jelasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menilai DPR tidak perlu membentuk Pansus Asap, untuk mengungkap lemahnya penanganan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik
- Peduli Kesehatan Warga, Polres Banyuasin Resmikan Ambulans Air