Menteri LHK Ingatkan Ancaman Kepunahan Kenakeragaman Hayati
jpnn.com, BITUNG - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengingatkan masyarakat untuk turut menjaga dan melestarikan konservasi alam Indonesia.
Apalagi, sumber daya alam menjadi penunjang utama kehidupan manusia.
Selain dikenal sebagai 'Megabiodiversity Country' atau negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, Indonesia juga dikenal sebagai 'Biodiversity Hotspot'.
''Yaitu Negara yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, sekaligus menghadapi keterancaman atas kepunahannya juga tinggi,'' kata Menteri Siti dalam sambutannya pada Hari Konservasi Alam Nasional tahun 2018, di Taman Wisata Alam Batu Putih, Sulawesi Utara, Kamis (30/8).
Karena itu, sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati tersebut.
Berdasarkan data LIPI, Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati.
Indonesia memiliki sekitar 720 jenis mamalia (13% dari jumlah jenis dunia), 1.605 jenis burung (16% jumlah jenis dunia), 723 jenis reptilia, 1.900 jenis kupu-kupu, 1.248 jenis ikan air tawar, dan 3.476 jenis ikan air laut.
Jumlah itu belum termasuk jenis-jenis invertebrata seperti udang, kepiting, laba-laba, dan serangga lainnya.
Masyarakat harus bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga dan melestarikan konservasi alam.
- Menteri LH Minta Kepala Daerah Berkomitmen Menuntaskan Permasalahan Sampah
- 5 Persemaian Skala Besar Diresmikan untuk Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan
- Komitmen Mengurangi Sampah, PT Godrej Consumer Products Raih Penghargaan KLHK
- Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
- Prabowo Subianto Pecah KLHK jadi 2 Kementerian Berbeda
- Ini Deretan Keberhasilan yang Dicapai KLHK Selama 10 Tahun Dipimpin Menteri Siti Nurbaya