Menteri LHK Siti Nurbaya: Kepala Daerah Harus Perkuat Pemahaman Tata Kelola Karbon

Menteri LHK Siti Nurbaya: Kepala Daerah Harus Perkuat Pemahaman Tata Kelola Karbon
Menteri LHK Siti Nurbaya. Foto: Humas KLHK

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta kepala daerah memiliki pemahaman lebih baik terkait tata kelola karbon atau carbon governance mengingat potensi perkembangannya di kemudian hari.

"Saya percaya bahwa para kepala daerah sudah didekati banyak pihak tentang karbon. Oleh karena itu pemahaman dan kepemimpinannya tentang karbon itu harus kuat," kata Menteri LHK Siti Nurbaya dalam acara Penganugerahan Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2023 di Jakarta, Rabu (18/9).

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan pemahaman yang lebih baik mengenai tata kelola karbon dan aturan yang berlaku di Indonesia penting dimiliki oleh kepala daerah, mengingat potensi luar biasa untuk karbon di berbagai wilayah Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa Indonesia sudah berhasil melaksanakan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 875,7 juta ton CO2 ekuivalen berdasarkan inventarisasi pada 2022, setelah sebelumnya mencatatkan penurunan 889 juta ton pada 2021.

Data capaian tersebut berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dan pemerintah sudah merancang penurunan emisi di tingkat kabupaten/kota serta pelaku usaha berdasarkan rencana yang disusun dalam Indonesia FOLU Net Sink 2030.

"Jadi kalau ada pemahaman tentang karbon, maka dia sekaligus akan menjadi leader, pemimpin yang menjaga lingkungan hidup secara utuh," ucap Menteri LHK Siti Nurbaya.

Dikatakan, pemahaman tersebut diperlukan oleh para pemimpin di daerah untuk mengimbangi berjalannya praktik nilai ekonomi karbon yang sudah berjalan di sektor swasta.

Dia menekankan bahwa perlunya kecermatan pemda untuk penanganan karbon, termasuk nilai ekonomi karbon, terutama dalam pengelolaan sumber daya alami di wilayah masing-masing serta menjaga kedaulatan wilayahnya. (antara/jpnn)

Menteri LHK Siti Nurbaya meminta kepala daerah memiliki pemahaman lebih baik terkait tata kelola karbon.


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News