Menteri LHK Siti Nurbaya Meresmikan Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Iklim & Karbon

jpnn.com, JAKARTA - Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo telah membuka bursa karbon nasional di Bursa Efek Indonesia.
Dalam rangka mengantisipasi minat masyarakat yang tinggi terhadap perdagangan karbon, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meresmikan Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Iklim dan Karbon (RK2IK) di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Peresmian RK2IK juga dalam rangka mendukung pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
RK2IK dibentuk bukan saja untuk memberikan layanan konsultasi terhadap Nilai Ekonomi Karbon (NEK) melainkan juga seluruh kegiatan penyelenggaraan NDC.
Menteri Siti Nurbaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa RK2IK untuk penyelenggaraan NDC dan NEK ini diharapkan dapat meningkatkan integritas pasar karbon sehingga dapat memberikan dampak positif dalam pengendalian perubahan iklim Indonesia.
“Penerapan Nilai Ekonomi Karbon diharapkan dapat menjadi mekanisme untuk menjadikan aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim lebih efektif, efisien, inklusif, transparan, akuntabel serta berkeadilan,” kata Siti Nurbaya.
Selain potensinya besar, menurut Siti Nurbaya, penerapan NEK di Indonesia masih menemui sejumlah tantangan dalam implementasi penyelenggaraannya.
“Tantangan tersebut antara lain, masih diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak, perlunya penyiapan aturan turunan, dan pembuatan peta jalan implementasi yang lebih rinci,” kata Siti Nurbaya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meresmikan Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Iklim dan Karbon (RK2IK) di Gedung Manggala Wanabhakti.
- Waka MPR dan Dirut BEI Bahas Penguatan Regulasi Perdagangan Karbon di Indonesia
- Datangi Pramono, Amnesty International Desak Soal Perubahan Iklim hingga Penanganan Banjir
- Investasi Cerdas Panel Surya Bisa Jadi Penyelamat Bumi, Berikut Faktanya
- Indonesia Re Bahas Strategi Asuransi dalam Mitigasi Perubahan Iklim
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Dukung Program RB, Akademisi: Strategis Membina Pemuda Melek Isu Kebangsaan