Menteri LHK Siti Tekankan Solidaritas dan Kolaborasi dalam Aksi Lingkungan
"Di Indonesia, bersama para pemuda dan Green Leaders, kami mentransmisikannya ke dalam aksi bersama, termasuk program rehabilitasi mangrove. Kontribusi mereka untuk pembangunan berkelanjutan sangat penting," terangnya.
Ketiga, pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif harus menjadi fokus bersama. Pandemi Covid-19 telah memberi banyak pelajaran berharga.
"Dari sini, kami belajar bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat pulih dengan sendirinya. Tidak ada yang terisolasi karena semua orang saling terhubung," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Indonesia memasukkan prinsip-prinsip ini dalam tema Kepresidenan G20: Recover Together, Recover Stronger.
Melalui tema ini, Indonesia bertekad mempromosikan strategi yang inklusif dan tangguh untuk kepentingan semua.
Termasuk negara-negara berkembang yang rentan, berpenghasilan rendah, dan pulau-pulau kecil.
Menteri Siti juga kembali menegaskan bahwa perubahan hanya bisa terjadi jika kita mentransmisikan komitmen ke dalam tindakan nyata.
Sebagaimana Konferensi Stockholm telah dengan jelas menyuarakannya 50 tahun yang lalu bahwa kita harus menggunakan pengetahuan kita untuk membangun, bekerja sama dengan alam, lingkungan yang lebih baik untuk generasi sekarang dan mendatang.
Menteri LHK Siti Nurbaya menekankan solidaritas dan kolaborasi dalam aksi Lingkungan di agenda Stockholm+50
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Pelindo Terus Bangun Kesadaran Lingkungan di Kawasan Pesisir
- NCCR &I CSP Kembali Gelar ASRRAT 2024
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- SCG Dorong Green Growth, Integrasi Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024