Menteri LHK: Taman Nasional Komodo Tak Bisa Ditutup Mendadak
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebut wacana penutupan Taman Nasional Komodo selama setahun oleh Pemprov Nusa Tengga Timur (NTT) harus dibahas lagi.
Menurutnya, penutupan taman nasional tak bisa dilakukan begitu saja. Akan tetapi harus dibicarakan secara bersama dan mekanisme yang jelas ke depannya.
“Jadi dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem sedang mengumpulkan data dari lapangan. Karena, pada dasarnya KLHK dengan 54 unit taman nasional seluruh Indonesia itu punya master plan dan ada zonasi-zonasinya,” kata Siti Nurbaya di Jakarta, Selasa (22/1).
Namun, Siti sependapat dengan penyampaian Pemprov NTT bahwa taman nasional juga menjadi pusat dukungan pertumbuhan wilayah. Sehingga harus ada perawatan dan peningkata populasi komodo itu sendiri.
“Tetapi jangan lupa bahwa pengaturan tentang konservasi dan taman nasional ada di pemerintah pusat dan kami sudah diskusikan pada tingkat eselon I,” imbuh menteri yang juga politikus Partai NasDem ini.
BACA JUGA: KLHK: Tidak Ada Privatisasi di Taman Nasional Komodo
Sebagai tindak lanjut, dalam waktu dekat KLHK bakal mengundang Pemprov NTT untuk membahas rencana penutupan selama setahun itu.
“Saya kira tidak memungkinkan ditutup secara mendadak karena apa pun agenda dari pemerintah, harus dilihat bagaimana tangani transisisnya. Karena di sana terkait dengan banyak usaha lain,” tandas Siti.(cuy/jpnn)
Menteri LHK Siti Nurbaya menyebut wacana penutupan Taman Nasional Komodo selama setahun oleh Pemprov Nusa Tengga Timur (NTT) harus dibahas lagi.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Komitmen Mengurangi Sampah, PT Godrej Consumer Products Raih Penghargaan KLHK
- Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
- Prabowo Subianto Pecah KLHK jadi 2 Kementerian Berbeda
- Ini Deretan Keberhasilan yang Dicapai KLHK Selama 10 Tahun Dipimpin Menteri Siti Nurbaya
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- Hashim: Penghargaan dari KLHK Sebagai Dorongan Untuk Terus Membuktikan Komitmen Iklim