Menteri Luar Negeri Kembali Membagikan Kabar Baik, Alhamdulillah

Hal itu, menurut Retno menegaskan, semangat solidaritas dan kerja sama semua negara adalah kunci dalam upaya global dalam menangani krisis kesehatan global dewasa ini.
Pandemi COVID-19 bisa dianggap sebagai salah satu tantangan kemanusiaan terbesar di dunia sejak Perang Dunia II.
"Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, melainkan juga efek-efek turunan lainnya seperti sosial ekonomi juga pendidikan," ujar Retno.
Unicef menyebutkan sekitar 1,6 miliar anak di dunia terganggu proses belajarnya akibat pandemi. Pada masa kedaruratan kesehatan, anak-anak berisiko tinggi terhadap eksploitasi, kekerasan, dan perlakuan salah ketika sekolah ditutup, layanan sosial terganggu, dan gerakan dibatasi.
Oleh karena itu kata Retno, kerja sama antara negara-negara di dunia mutlak diperlukan dalam upaya penanganan COVID-19.
"Termasuk untuk ketersediaan vaksin sesuai kebutuhan di tiap negara," ungkapnya.
Retno menjelaskan sebagai bagian dari warga dunia, Indonesia sejak dini telah terlibat aktif dalam kerja sama antar negara dalam pengendalian COVID-19.
"Kali ini Indonesia kedatangan bantuan vaksin dari Pemerintah Inggris melalui jalur bilateral," ujar Reno.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membagikan kabar baik lagi, kali ini soal kiriman vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Inggris.
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- AstraZeneca Indonesia & KFTD Berkolaborasi untuk Transformasi Layanan Kesehatan Primer
- Kabupaten Garut Butuh 10 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Atasi Wabah
- Etana Dorong Kenandirian Farmasi Nasional Melalui Vaksin Lokal
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower