Menteri Luhut Tolak Permohonan Pemberhentian Operasional KRL

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan ad interim Luhut Binsar Panjaitan memastikan operasional kereta rel listrik (KRL) terus berjalan meski sejumlah kepala daerah menginginkan moda transportasi itu dihentikan. Luhut menegaskan itu setelah mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui telekonferensi, Selasa (21/4).
"Transportasi massal di dalam Jabotabek seperti KRL juga akan jalan," kata Luhut.
Luhut menyadari pemerintah telah memutuskan larangan mudik yang berlaku efektif pada Jumat (24/4) mendatang. Namun untuk lalu lintas orang di dalam Jabotabek tetap diizinkan.
"Untuk mempermudah masyarakat tetap bekerja khususnya tenaga kesehatan. Jadi saya ulangi, KRL juga tidak akan ditutup. Dan cleaning service rumah sakit dan sebagainya. Karena banyak dari hasil temuan kami yang naik KRL Bogor-Jakarta dalam bidang-bidang tadi," kata Luhut.
Untuk larangan mudik, kata Luhut, meski efektif pada Jumat mendatang, tetapi sanksinya belum ditetapkan. Penetapan sanksi tengah disiapkan dan akan berlaku pada 7 Mei 2020.
"Jadi strategi pemerintah adalah strategi yang bertahap. Kalau bahasa keren militernya adalah bertahap, bertingkat dan berlanjut," ujar Luhut. (tan/jpnn)
Menteri Luhut beralasan, operasional KRL itu untuk mempermudah masyarakat tetap bekerja, khususnya tenaga kesehatan.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Luhut Dasco
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Begini Penampakan KRL Baru dari China
- Dirut KAI Siap Wujudkan Mimpi Jabar Punya KRL Bandung Raya
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO