Menteri Malaysia Puji Kebijakan Nadiem Makarim soal UN
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Menteri Pendidikan Malaysia, Dr Mazlee Bin Malik memuji rencana Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim yang akan menghapus UN pada 2021.
Menurutnya, itu adalah tindakan wajar yang memang harus dilakukan Kemendikbud Indonesia.
"Saya kira itu tindakan wajar dan bijak dari Kemendikbud Indonesia dan ini bukan sesuatu yang baru karena di negara-negara maju sudah lama dilaksanakan demikian pula di Malaysia dan Singapura," ujar Mazlee ketika diwawancarai di Kementerian Pendidikan Malaysia, Putrajaya, Jumat.
Mazleen melihat pembinaan holistik para pelajar sebagai tolak ukur yang paling penting.
"Seorang pelajar itu harus menargetkan karirnya untuk lulus bukan hanya dilihat dari ujiannya semata-mata namun juga pencapaian kemahiran aktifitas dan juga ruang kreativitas serta inovasi," jelasnya.
Untuk mendatang, ujar dia, di Malaysia akan menggunakan big data dan kecerdasan buatan (artificial inteleligent) untuk memprofil setiap murid.
"Berdasarkan ini ketika mereka dihadapkan untuk mengambil jurusan ada informasi awal hingga penghujungnya yang bisa memberitahu bidang mana yang paling cocok. Ini akan diberlakukan satu tahun lagi," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut dia juga menceritakan kalau di Kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar (Darjah) pihaknya tidak melakukan ujian wajib.
Mendikbud Nadiem Makarim ingin menghapus UN dan menggantinya dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
- P2G: Larangan Mas Nadiem soal Tes Calistung di SD Bukan Kebijakan Baru
- Mas Nadiem Ingin Pengangkatan PPPK Tuntas pada 2023, Reaksi Guru Lulus PG Mengejutkan
- Honorer Guru Lulus PG Tak Diusulkan saat Seleksi PPPK 2022, Ada Apa?
- Seleksi PPPK 2022, Prioritaskan Dulu 193.954 Guru Lulus PG, Jangan Tergeser Lagi
- Mas Nadiem Ingin Ekosistem Teknologi Kemendikbudristek Terus Pacu Inovasi
- Jokowi Beri Ruang Bagi Anak Muda Untuk Berperan Dalam Memajukan Negeri