Menteri Marwan Bisa gak Urus Masalah Ini?
jpnn.com - JAKARTA - Status dan kepemilikan tanah masyarakat desa menjadi salah satu tantangan besar bagi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar.
Karena menurut Staf Khusus kepresidenan Noer Fauzi, saat ini kepemilikan tanah di desa telah banyak beralih ke berbagai perusahaan dan masyarakat perkotaan.
“Bagaimana rakyat di pedesaan bisa maju, kalau tidak punya tanah. Kita tahu, perubahan penguasaan tanah di pedesaan, telah banyak dikuasai oleh perusahaan luar dan orang kota,” ujar Noer, Kamis (3/3).
Fauzi mengungkapkan pandangannya, berdasarkan data statistik pertanian dari tahun 2003 hingga tahun 2013, sekitar lima juta petani di desa beralih profesi. Sebagian besar di antaranya bermigrasi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Inilah sebagian mereka pergi ke kota sehingga kota menjadi penuh. Mereka ke kota, ada yang menjadi TKW, bahkan ada yang menganggur di desa. Banyak juga di antara mereka yang menjadi migrasi sekuler, mereka ke kota untuk bekerja dan dalam waktu tertentu mereka kembali ke desa,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengemukan sebanyak 12,7 juta hektar hutan, yang dapat dikelola oleh masyarakat desa. Proses bagaimana mendapatkan akses terhadap wilayah hutan tersebut lanjut Fauzi, adalah sesuatu yang pasti akan mensejahterakan masyarakat desa.
“Begitu pula 9 juta hektar tanah negara yang akan didistribusikan ke desa. Ini bagaimana kita punya upaya memberdayakan orang yang tidak sanggup untuk memiliki tanah, dan mendapat kepastian tanah,” ujar Presiden.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar, Yayan: Hadiahnya Luar Biasa, ya
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi