Menteri Minoritas Pakistan Terbunuh
Ditembak lantaran Menentang Undang-Undang Penodaan Agama
Kamis, 03 Maret 2011 – 07:39 WIB
Hingga kini, belum ada yang dieksekusi berdasar undang-undang itu. Tetapi, orang-orang yang akhirnya bebas dari hukuman justru dibunuh oleh ekstremis atau harus bersembunyi. Sebagian lagi memilih menghabiskan waktu lama di penjara hingga kasus mereka hilang tertiup angin.
Karena itu, banyak pihak yang meminta undang-undang tersebut diamandemen. Salah satu yang juga menentang undang-undang tersebut adalah Salman Taseer, gubernur Negara Bagian Punjab. Taser akhirnya dibunuh oleh pengawal pribadinya. Setelah kejadian tersebut, si pembunuh justru dielu-elukan sebagai pahlawan oleh banyak kalangan di Pakistan.
Lantaran aspirasinya, Shahbaz Bhatti sudah lama menerima ancaman pembunuhan. Bahkan, setelah Taseer tewas, dia pernah mengungkapkan kepada AFP, "Sayalah target tertinggi saat ini." Pembunuhan Taseer tersebut memang cukup mengguncangkan. Bahkan, Jacob Bhatti, ayah sang menteri, langsung shock dan meninggal karena berita pembunuhan Taseer tersebut.
Meski begitu, Bhatti tetap menolak tambahan pengawalan. "Saya tidak percaya keamanan. Saya hanya yakin pada perlindungan dari surga. Para pengawal tidak bisa menyelamatkan Anda," ujar Bhatti kala itu.
ISLAMABAD - Pakistan belum bebas dari rangkaian kekerasan. Kemarin (2/3) Menteri Urusan Warga Minoritas Shahbaz Bhatti diberondong tembakan hingga
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer