Menteri Minta Nenek Tua Keluar Penjara

Menteri Minta Nenek Tua Keluar Penjara
Menteri Minta Nenek Tua Keluar Penjara
Ketika ditanya menteri berapa banyak jumlah pinjaman tersebut, Salbiah tidak mengetahui secara pasti. Tapi dalam persidangan anak saya dituduh berutang sebanyak Rp2 miliar yang digunakan untuk kegiatan politik disaat pemilu legislatif 2009 yang lalu, kata Salbiah.

"Tolong bantu keluarkan saya dari sini Pak Menteri. Saya sudah tidak tahan lagi berada di penjara ini karena menyusahkan sesama penjara, sebab saya lumpuh dan kalau ingin berjalan harus dibantu oleh petugas Lapas atau sesama pidana," ujar nenek itu, sambil mengusap air matanya.

Salbiah juga mengungkap selama dirinya berada di penjara tidak satupun diantara 6 anaknya yang mengunjungi dirinya. "Saya tidak tahu lagi entah dimana anak-anak saya berada. Saya sudah sebatang kara di dunia ini. Saya ingin di hari tua ini hidup di rumah jompo saja dan kalau mati jangan sampai menyandang terpidana ini," harapnya.

Mendengar ucapan nenek Salbiah, Patrialis sekali lagi menegaskan agar grasi kepada presiden harus dilakukan. "Kita, sebagai insan Kementerian Hukum dan HAM ikut bersalah, jika ibu Salbiah ini menemui ajalnya di penjara. Ini adalah persoalan kemanusiaan semata dan saya yakin dan tahu betul bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat punya perhatian besar terhadap aspek-aspek kemanusiaan ini. Tolong segerakan surat grasi itu dan saya selaku pembantu presiden akan ikut memohon agar ibu Salbiah ini tidak perlu berada di tahanan lagi," imbuh Patrialis Akbar.

BATAM - Saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Barelang, Sabtu (9/1), Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum-HAM) H Patrialis Akbar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News