Menteri Nasir: PT Harus jadi Pintu Gerbang Menjaga Pancasila
jpnn.com, BALI - Sekitar 3.000 perguruan tinggj di Indonesia membuat aksi kebangsaan di Bali.
Berkumpulnya para pimpinan Perguruan Tinggi ini menurut Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir merupakan bagian dari kesiapan dunia pendidikan tinggi dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Aksi ini dilaksanakan agar kita selalu dalam semangat menjaga keutuhan bangsa, dengan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Empat pilar kebangsaan akan berjalan mulus dengan dukungan kita bersama," kata Nasir di Bali, Senin (21/9).
Nasir amat mengapresiasi aksi ini karena berjalan baik, dan dihadiri sekitar 3.000 Perguruan Tinggi se-Indonesia. Artinya, kecintaan para pimpinan Perguruan Tinggi terhadap NKRI begitu tinggi.
"Bahkan ada yang banyak mau datang, tapi terkendala transportasi yang terbatas," ucapnya.
Ke depan lanjut Nasir aksi-aksi seperti ini harus terus dilakukan, pemahaman pada Pancasila misalnya lewat pendalaman di kegiatan akademik mengenai sejarah lahirnya Pancasila dan mengapa harus ada kelima sila dalam Pancasila.
"Perguruan Tinggi Indonesia harus menjadi pintu gerbang keberlangsungan Pancasila dan menjaga bingkai NKRI," tegas Nasir.
Sementara menurut Yudi Latif Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) ini merupakan aksi nyata bahwa dunia pendidikan tinggi siap untuk meneguhkan sikap terhadap NKRI dan pilar kebangsaan lainnya. (esy/jpnn)
Sekitar 3.000 perguruan tinggj di Indonesia membuat aksi kebangsaan di Bali.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel
- Hari Kesaktian Pancasila, dari Beleid Menteri Panglima Angkatan Darat ke Keputusan Pejabat Presiden
- Hari Kesaktian Pancasila, Momentum Penghormatan Kepada Pahlawan
- Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu untuk Tegakkan Moralitas dan Etika Dalam Kehidupan Berbangsa
- UBK Ajak Gen Z Membangun Bangsa Berlandaskan Pancasila