Menteri PPPA Sampaikan Hal Ini di Hadapan Presiden Afghanistan
Yohana pun menyampaikan mengenai Kabupaten/Kota Layak Anak. Ditargetkan pada 2030 tidak ada lagi kekerasan terhadap anak. “Betul-betul negera ini sudah child friendly,” tuturnya.
Yohana mengaku, Presiden Ghani dan istrinya menyukai keynote speech yang dia sampaikan dalam ’Symposium on the Role and Contribution of Afghanistan Women for Peace’. Bahkan, duta besar yang hadir membuat catatan mengenai pembicarannya.
“Buat catatan dari pembicaraan saya yang bisa diaplikasikan untuk perempuan di Afghanistan,” kata Yohana.
Yohana adalah satu-satunya menteri yang diundang dalam ’Symposium on the Role and Contribution of Afghanistan Women for Peace’. Yohana diundang karena istri Presiden Ghani mendapatkan data mengenai dirinya.
“Melihat latar belakang dan pendidikan saya. Diajak untuk ngomong, biar bisa saling tukar-menukar pengalaman,” ucap Yohana. (gil/jpnn)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menghadiri acara ’Symposium on the Role and Contribution of Afghanistan
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Miris, Indonesia Darurat Kekerasan Seksual Anak dan Perempuan
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- Menteri PPPA Apresiasi Pertamina Bina Program Pemberdayaan Perempuan & Anak di Sulsel
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat
- Livienne Russellia dan Menteri PPPA Gelar Bakti Sosial di Kampung Cinere
- Menteri PPPA Puji Perjuangan Nasabah PNM, Para Perempuan Hebat Aceh