Menteri PU tak Pernah Teken Pendapat Teknis Hambalang

jpnn.com - JAKARTA - Proyek pembangunan sarana dan prasarana pusat pendidikan dan pelatihan olahraga Hambalang dipastikan tidak sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PU).
Sebab, Menteri PU Djoko Kirmanto memastikan, dirinya tidak pernah menerima satu surat pun seperti yang diatur dalam Permen PU. Dalam peraturan itu, kata Djoko yang hadir menjadi saksi di persidangan terdakwa Andi Alifian Mallarangeng, disebutkan bahwa izin kontrak multiyears perlu mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan setelah mendapat pendapat teknis PU.
"Sampai dengan munculnya Hambalang, tidak ada satu surat pun yang ditujukan kepada saya," kata Djoko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (28/4).
Djoko baru tahu permasalahan mengenai pendapat teknis setelah ada masalah dalam proyek itu. Ia menyatakan, permohonan pendapat teknis seharusnya diketahuinya. Setelah itu, menteri membuat disposisi ke Dirjen Cipta Karya Kemen PU guna mengevaluasi permohonan itu.
"Dirjen Cipta Karya, memberi rekomendasi ke saya, isinya kira-kira menteri PU ini layak direkomendasikan atas dasar itu saya menyetujui," ujar Djoko.
Meski demikian, dia tidak menerima laporan terkait proyek Hambalang. Padahal permohonan teknis seharusnya ditandatangani oleh dirinya. "Tapi faktanya saya tidak tandatangan," tandasnya.(gil/jpnn)
JAKARTA - Proyek pembangunan sarana dan prasarana pusat pendidikan dan pelatihan olahraga Hambalang dipastikan tidak sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pembelaan
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa
- Dana Haji Tumbuh Positif, Pengeloaan BPKH Capai Rp 171 Triliun
- Pemprov DKI Berhemat Rp 1,5 Triliun Setelah Pangkas Biaya Perjalanan Dinas hingga FGD