Menteri Rini Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Konferensi Pelabuhan di Bali

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, mengimbau seluruh stakeholder kemaritiman mengikuti International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Port Conference ke-30, yang bakal digelar di Nusa Dua, Bali pada 7-12 Mei 2017.

“Kementerian BUMN mengajak semua stakeholder kemaritiman dan BUMN untuk memanfaatkan event yang diinisiasi oleh PT Pelindo I, II, III dan IV (Persero) ini," kata Rini.

IAPH World Port Conference ke-30 merupakan ajang yang mempertemukan pelaku industri di seluruh dunia, untuk membahas perkembangan maritim, kepelabuhan, logistik, serta berbagai industri terkait lainnya.

Di laman resmi acara (www.iaphbali2017.com) menyebutkan, berbagai kemajuan dalam industri maritim akan dibahas melalui konferensi yang mengusung enam tema besar terkait dengan Zona Ekonomi Ekslusif, konektivitas hinterland dan multimodal logistik, evolusi industri pengiriman dan rute pengapalan, jaringan transport kelautan dan inovasi pelabuhan, kolaborasi antarpelabuhan, dan salah satu sesi unggulan adalah transformasi maritim Indonesia.

Ajang ini dimanfaatkan oleh para penyelenggara (Pelindo I, II, III, dan IV) untuk memamerkan terobosan terbaru di dunia maritim Indonesia. Salah satunya New Priok Terminal kepada para early-bird participant. Selain itu di dalam rangkaian kegiatan tersebut juga terdapat pameran dari berbagai pelaku industri maritim tentang inovasi dan terobosan di dalam dunia maritim di dunia.

"Kementerian BUMN menyambut baik acara tersebut. Ini ajang untuk menggali berbagai potensi ekonomi di sektor maritim. Event ini penting guna mewujudkan Nawa Cita untuk Indonesia yang lebih baik," tuturnya.

Event yang akan dihadiri oleh 1.000 lebih pelaku usaha dalam bidang maritim, logistik, dan kelautan tersebut merupakan bagian upaya untuk menggaungkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Program yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi tersebut bisa terwujud salah satunya melalui konferensi IAPH ke-30 ini. "Kami mengharapkan lebih banyak stakeholder, terutama BUMN, yang bisa terlibat dalam perlehatan internasional ini," pungkasnya. (adk/jpnn)