Menteri Siti Ajak Cinta Lingkungan Mulai dari Ponpes

Menteri Siti Ajak Cinta Lingkungan Mulai dari Ponpes
KLHK kenalkan cinta lingkungan di pondok pesantren. Foto: Humas KLHK

Selain itu, di Pontren Sukahideng akan dibangun Bank Sampah, agar sampah yang dihasilkan lingkungan pontren, bisa menjadi hal yang produktif.

Menteri Siti menjelaskan bahwa sampah makanan organik bisa diolah menjadi kompos.

Selanjutnya dari kompos bisa jadi pupuk untuk tanaman hidroponik ataupun tumpangsari. Sedangkan sampah plastik akan diolah menjadi industri bijih plastik untuk diekspor.

"Jadi nanti saya berharap bukan hanya untuk bersih dan ramah lingkungan, tetapi mari kita mengambil manfaat dari sampah-sampah untuk hal-hal yang lebih berguna dan bernilai ekonomi," katanya.

Menteri Siti menyampaikan bahwa Bapak Presiden RI Joko Widodo telah memberikan ruang agar sebagian kawasan hutan boleh digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Dengan aturan dan cara-cara tertentu, hutan juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan religi, yang disebut kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK).

"Misalnya, koperasi pondok pesantren dapat menggunakan lahan untuk keperluan peningkatan ekonomis atau mengambil manfaat melalui pola tanam tumpangsari atau ekowisata," kata Menteri Siti memberikan contoh.

Pondok pesantren yang saat ini memiliki 2.256 santri ini, didirikan tahun 1922 oleh KH Zainal Muhsin.

KLHK ingin meningkatkan kesadaran bahwa ajaran Islam menjadi pedoman penting dalam perilaku ramah lingkungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News