Menteri Siti Beberkan Indeks Kualitas Lingkungan Indonesia, Ini Hasilnya

Menteri Siti Beberkan Indeks Kualitas Lingkungan Indonesia, Ini Hasilnya
Menteri LHK Siti Nurbaya (paling kanan) membuka acara rakernis bertema 'Satukan Tekad : Bersinergi Menuju Kualitas Lingkungan Hidup yang Lebih Baik' di Hotel Sangri-La, Jakarta Pusat pada Kamis (27/2). Foto: Aristo/JPNN

Kemudian, KLHK menilai, kondisi kualitas air sungai dan danau secara nasional masih kurang baik dan cenderung terjadi penurunan kualitas air.

Sejumlah 16 provinsi mengalami kecenderungan penurunan indeks kualitas sungai. Namun demikian, terdapat perbaikan di Aceh, Jambi, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Maluku.

Kondisi tutupan lahan, KLHK menilai, secara nasional berada dalam kecenderungan yang stabil. Hanya terdapat delapan provinsi yang berada dalam kondisi waspada karena luas tutupan lahan sedikit yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa barat, DI Yogyakarta, Banten, dan Bali.

Selama 4 tahun ini, kata Siti, KLHK berinovasi untuk memperkuat moral capital dan social capital, misalnya dengan pembangunan ekoriparian yang melibatkan masyarakat untuk merestorasi daerah sempadan sungai. Pelibatan itu bakal meningkatkan rasa memiliki masyarakat.

Siti menambahkan, KLHK juga menginisiasi Gerakan Bersih Pantai (Coastal Clean Up) yang dimulai pada tahun 2015 telah dilaksanakan di 45 pantai Indonesia dengan melibatkan tidak kurang dari 25.000 peserta, serta Car Free Day untuk mengurangi pencemaran udara perkotaan.

Dunia usaha memiliki peran penting dalam mendukung pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui program pemberdayaan masyarakat.

Melalui Program PROPER, dunia usaha berkontribusi terhadap pencapaian 17 tujuan SDGs melalui 8.474 kegiatan dengan total anggaran Rp 38,68 Triliun.

Selain itu, upaya perbaikan lingkungan melalui penghematan energi sebesar 273,61 juta Giga Joule, upaya hemat air 306,94 juta m3, tahan emisi konvensional dengan total penurunan emisi sebesar 18,7 juta ton, tahan emisi GRK sebesar 306,94 juta ton CO2e, reduksi dan pemanfaatan limbah B3 dan limbah padat non B3 sebesar 16,34 juta ton dan 6,83 juta ton, serta penurunan beban pencemar air limbah yang mencapai 31,72 juta ton.

Indeks Kualitas Lingkungan Indonesia berada pada posisi stabil yaitu pada kualitas cukup baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News