Menteri Siti Beberkan Indeks Kualitas Lingkungan Indonesia, Ini Hasilnya

Menteri Siti Beberkan Indeks Kualitas Lingkungan Indonesia, Ini Hasilnya
Menteri LHK Siti Nurbaya (paling kanan) membuka acara rakernis bertema 'Satukan Tekad : Bersinergi Menuju Kualitas Lingkungan Hidup yang Lebih Baik' di Hotel Sangri-La, Jakarta Pusat pada Kamis (27/2). Foto: Aristo/JPNN

"Jika gerakan-gerakan cinta lingkungan ini terus menerus dikembangkan dan digelorakan, maka kesadaran lingkungan akan terinternalisasi di dalam masyarakat sehingga permasalahan lingkungan dapat dihindari. Oleh sebab itu, saya menghimbau seluruh jajaran pemerintah daerah untuk mereplikasi, mengadopsi dan berinovasi untuk mendorong gerakan-gerakan cinta lingkungan ini di daerah masing masing untuk meningkatkan moral capital dan social capital kita," ungkap Siti.

Sementara itu, Dirjen PPKL KLHK M.R. Karliansyah mengatakan, pihaknya terus mengupayakan penambahan titik-titik pemantauan sehingga data pemantuan yang dihasilkan menjadi lebih akurat.

"Pada tahun 2015 titik pemantauan kualitas udara hanya mencakup 150 kota, sedangkan tahun 2019 jumlah pemantauan mencakup 400 kota dengan jumlah sampel uji mencapai 1.600 sampel uji. Pada tahun 2019 ini mulai mencoba untuk melakukan pengukuran Indeks Kualitas Air Laut dan mengembangkan Indeks Kerusakan Lahan yaitu Indeks Kerusakan Ekosistem Gambut dari penghitungan sebelumnya yang lebih difokuskan pada media lingkungan yaitu air, udara, dan lahan hutan. IKLH akan terus disempurnakan kualitasnya agar dapat mencapai indeks lingkungan hidup yang ideal dan mendekati kondisi realitas di lapangan," pungkas Karliansyah.(mg10/jpnn)

 


Indeks Kualitas Lingkungan Indonesia berada pada posisi stabil yaitu pada kualitas cukup baik.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News