Menteri Siti: Perhutanan Sosial Menjadi Perhatian Dunia
Lima pendekatan itu, pertama Perhutanan Sosial, prinsip-prinsip dan tujuan, karakter, kategori, target, pendampingan cso, kesiapan kelompok tani, fasilitasi dan operasionalnya.
Kedua, regorma agraria dan transmigrasi serta partnership masyarakat dan dunia usaha. Ketiga, Rekognisi kearifan lokal refer protokol Nagoya dan rewards terhadap nilai-nilai kearifan lokal, insisiatif dan finding.
Keempat, Kerjasama Mentan dan MenLHK untuk dukungan kemitraaan dunia usaha dan koperasi dengan KPH yang dikontrol oleh KLHK dan Pemda Provinsi. Konsentrasi untuk ini di Kalteng dan Sultra. Dan kelima, Program kampung iklim yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan termasuk biophatmacy park.
''Semua sesi menarik, banyak tanya jawab. Saya jelaskan bahwa tantangan dapat dijawab dengan public awareness, karena akan terkait dengan perubahan lifestyle serta pengendalian rencana tata ruang wilayah serta kawasan enforcement. Delegasi dari Ethiopia sudah bilang, mereka akan belajar langsung ke Indonesia,'' tutup Menteri Siti. (jpnn)
Menteri LHK Siti Nurbaya mengadiri tiga pertemuan kunci di COP UNFCCC ke-23 yang digelar di Bonn.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menhut Raja Antoni Lepasliarkan Satwa Dilindungi di Sorong, Papua Barat
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Ciptakan Program Perhutanan Sosial, Paiton Energy Gandeng BPSKL Jawa
- Menhut: Perhutanan Sosial Bentuk Keberpihakan dalam Pengentasan Kemiskinan
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim