Menteri Siti Sebut RI - Jepang Bekerja Sama Atasi Perubahan Iklim

Kemudian terkait pengelolaan limbah, Menteri Siti Nurbaya menyoroti kolaborasi Indonesia - Jepang dalam pengelolaan merkuri, yang dilaksanakan melalui kerja sama JICA, dimana para ahli akan tiba di Indonesia tahun ini.
Demikian pula dibahas tentang perkembangan kelola sampah di Legok Nangka, Jawa Barat.
“Kami mengharap kolaborasi yang signifikan dalam pengelolaan limbah padat, termasuk upaya untuk mempromosikan kota yang ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah berbahaya,” ujar Menteri Siti.
Selain itu, juga dibahas tentang kerja sama dalam pengelolaan limbah elektronik.
Selanjutnya kedua Menteri juga sepakat dalam kerja sama berkenaan agenda konservasi.
Menteri Siti mengusulkan rencana kerjasama model ekowisata di Provinsi Jawa Barat.
Dalam hal kelola gambut, Siti Nurbaya menjelaskan sebagai bagian dari Memorandum of Cooperation (MoC) akan diawali dengan studi kelayakan mengenai restorasi dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah.
Dalam hal kerja sama Mangrove Indonesia-Jepang, telah dirintis sejak awal 1990-an dengan percontohan di Bali; yang kemudian di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Bali menjadi pusat untuk pengembangan Mangrove dalam berbagai kerja sama internasional.
RI-Jepang berkomitmen untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, pengelolaan limbah, dan upaya konservasi untuk mendukung kelestarian lingkungan.
- Pemerintah Menegaskan Tata Kelola Daur Ulang Limbah Baterai EV Sangat Penting
- Datangi Pramono, Amnesty International Desak Soal Perubahan Iklim hingga Penanganan Banjir
- Investasi Cerdas Panel Surya Bisa Jadi Penyelamat Bumi, Berikut Faktanya
- 2 Terminal PET Raih Proper Hijau dari KLHK
- Indonesia Re Bahas Strategi Asuransi dalam Mitigasi Perubahan Iklim
- Dukung Program RB, Akademisi: Strategis Membina Pemuda Melek Isu Kebangsaan