Menteri Susi Akui Mendapat Tekanan
jpnn.com - JAKARTA - Praktik perbudakan yang menimpa awak buah kapal (ABK) asal Myanmar di Kepulauan Aru, Maluku, yang diduga dilakukan PT Pusaka Benjina Resource (PBS), mendapat perhatian dunia internasional.
Beberapa negara luar terus mengikuti dan menunggu perkembangan terbaru penanganan kasus ini.
"Konsen negara luar terhadap Benjina sangat besar, kalau mengerjakannya tidak serius ini akan mencoreng nama Indonesia," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di kantornya, Jakarta, Selasa (14/4).
Lalu, apa ada tekanan-tekanan dari negara luar terkait penuntasan praktik perbudakan di Benjina?
Bos maskapai Susi Air itu tak menampik bahwa ia mendapatkan tekanan dari beberapa negara, untuk segera menuntaskan permasalahan tersebut. Namun, hal tersebut dipandang wajar. Menurut Susi semua negara yang konsen terhadap lingkungan dan kemanusiaan, pasti peduli dan selalu mengikuti perkembangan kasus Benjina.
"Ya (menekan, red), mereka mempertanyakan gimana cara kami (Indonesia, red) handle. Ya semua negara yang peduli dengan kemanusiaan dan lingkungan, pasti memperhatikan. Apalagi Eropa, yang sangat ketat. Mereka begitu memperhatikan," kata Susi. (chi/jpnn)
JAKARTA - Praktik perbudakan yang menimpa awak buah kapal (ABK) asal Myanmar di Kepulauan Aru, Maluku, yang diduga dilakukan PT Pusaka Benjina Resource
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Arsjad Rasjid di Roma Bicara Komitmennya soal Masa Depan Anak-Anak
- Hardjuno Wiwowo Angkat Suara Soal Pemasangan Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi, Simak
- Sosialisasi Lemah, Anggota Komisi XII Minta Pemerintah Tunda Pembatasan Gas Elpiji 3 Kg
- Dicekal KPK, Agustiani Tio Sedih Tak Bisa Berobat ke Luar Negeri
- Prabowo Sidak Dapur Umum Makan Bergizi Gratis di Rawamangun
- Buruh Harian Lepas Desa Nifasi dapat Rumah dari CSR Kristalin Ekalestari