Menteri Tjahjo Ancam Polisikan Orator Wanita Pendukung Ahok Sebut Rezim Jokowi Parah
jpnn.com, JAKARTA - Ucapan berani orator wanita pendukung terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menjadi petaka.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kini mengancam akan melaporkannya ke polisi jika wanita berinisial VKL beralamat di Jelambar, Jakarta Barat tidak segera minta maaf.
"Kalau dalam satu Minggu tidak meminta maaf terbuka di media nasional, saya sebagai pembantu presiden akan melaporkan ke polisi," kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/5).
Tjahjo berang dengan ucapan VKL yang menyebut rezim Presiden Joko Widodo lebih parah dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dua periode memerintah.
Aksi orasi VKL yang dilakukan di Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5) terekam dalam video yang mendadak viral di dunia virtual.
Dalam video yang beredar di media sosial itu terlihat perempuan VKL sedang berorasi di atas mobil menyebut dirinya adalah pendukung Ahok, namun dia kecewa dengan rezim Jokowi lantaran lebih parah ketimbang rezim SBY.
Berikut ini isi petikan orasi yang disampaikan oleh perempuan tersebut.
"Hati ini membela Ahok karena bahwa ini adalah keadilan yang diinjak-injak. Rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY". (cr2/JPG/jpnn)
Ucapan berani orator wanita pendukung terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menjadi petaka.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan