Menteri Yasonna Ingatkan Pentingnya Kemitraan untuk Atasi Masalah di Perbatasan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna H. Laoly mengatakan, kemitraan berperan penting untuk mengatasi tantangan global.
Dia menyampaikan hal itu saat membuka acara Diplomatic Reception, rangkaian Hari Bhakti Imigrasi di Jakarta, Selasa (23/1).
Kerja sama internasional diperlukan untuk mengatasi permasalahan di perbatasan, sepeti penyelundupan manusia, perdagangan manusia, obat-obatan terlarang, terorisme, dan kejahatan dunia maya.
"Kerja sama kita tentunya akan berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan global, serta regional," tutur Yasonna.
Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim menambahkan, dalam menjaga keseimbangan antara fasilitas dan keamanan, terdapat dua prioritas yang telah ditetapkan di awal pemerintahan ini selama 74 tahun terakhir.
"Prioritas pertama kami adalah memfasilitasi pembangunan ekonomi. Salah satu pendekatan yang kuat untuk menarik investor asing berkualitas tinggi dan berkeuangan tinggi, Indonesia memperkenalkan program golden visa," ujar Silmy.
Dalam skema visa baru ini, investor asing dapat memperoleh izin tinggal antara lima dan sepuluh tahun, tergantung pada nilai investasi mereka.
Prioritas kedua, lanjutnya, adalah mengamankan perbatasan Indonesia menggunakan perangkat teknologi tinggi.
Menteri Yasonna ingatkan pentingnya kemitraan untuk mengatasi masalah di perbatasan.
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Ditjen Bina Adwil Pimpin Koordinasi Isu Perbatasan RI – PNG
- Respons Yasonna Setelah SK Kemenkumham Soal Masa Bakti Pengurus PDIP Digugat
- Rayakan Hari Kemerdekaan, TBIG Beri Bantuan Logistik untuk Prajurit TNI di Perbatasan
- Ditjen Bea Cukai Terima Hibah Alat Bantu Deteksi Narkotika dari INL-UNODC
- Indonesia dan AS Berkomitmen Tingkatkan Penegakan Hukum di Area Perbatasan