Menteri Yohana: Full Day School Langgar Konvensi Hak Anak
Ia mengakui apa yang digulirkan Mendikbud masih sebatas wacana, namun alangkah baiknya jika dikaji terlebih dahulu. Yohana mengatakan di satu sisi full day school ini diharapkan mampu membatasi gerak ruang dari anak-anak agar terhindar dari pengaruh buruk miras, tawuran, narkoba, pornografi dan seks bebas. Namun kata Yohana Yembise penerapan aktivitas anak di sekolah hingga sore hari bukan menjadi sebuah solusi.
“Ini bisa ada bullying di sekolah kalau diterapkan. Anak-anak bisa semakin terbebani dan bisa dilampiaskan melalui bullying. Ada hak dasar anak yang harus dipenuhi selain belajar, yaitu mereka juga harus bermain, dan berkreasi,” tuturnya.
“Ini mungkin baru wacana karena menterinya baru, jadi saya akan bertemu nanti secara langsung dengan beberapa deputi terkait untuk melihat apakah wacana ini pantas dilakukan atau tidak. Karena ini banyak menuai keluhan dari orang tua,” pungkasnya. (il/oel/fia/qad/nat/adk/jpnn)
JAYAPURA - Rencana penerapan full day school yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy di Indonesia, mendapat beragam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu