Menteri Yohana: Saatnya Suara Perempuan Didengar
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) turut menyerukan sekarang waktunya Suara Perempuan Didengar dalam memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret.
Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan kaum perempuan harus mampu menduduki posisi pengambil keputusan jika suaranya ingin didengar.
Selama ini pemerintah Indonesia telah berperan dan menyampaikan komitmen dalam forum-forum internasional, seperti dalam Konferensi bertajuk End Violence Solutions Summit di Swedia.
Pada konferensi tersebut, Indonesia yang diwakili Menteri Yohana berperan sebagai negara model dalam penanganan isu-isu kekerasan pada anak dan perempuan.
Menteri Yohana juga menjadi pembicara dalam forum Fifth Islamic Conference of Ministers in Charge of Childhood mengenai ketahanan keluarga dalam melindungi perempuan dan anak.
Sebelumnya, Menteri Yohana juga menyempatkan diri berkunjung ke Afghanistan untuk menjadi pembicara dalam "Symposium on the Role and Contribution of Afghanistan Women for Peace" pada 15-16 Mei 2017 lalu.
Dalam agenda tahunan konferensi dunia Commission on the Status of Women (CSW), Menteri Yohana menjadi focal point mewakili Indonesia yang pada tahun 2017 mempunyai tema 'Women’s economic empowerment in the changing world of works'.
"Arah pembangunan Indonesia sesungguhnya sudah sejalan dan bisa menjawab berbagai tantangan untuk mencapai isu prioritas Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030," ujar Mama Yo, sapaan akrabnya, Kamis (8/3).
Indonesia masuk dalam sepuluh negara besar mewujudkan Planet 50:50 di seluruh dunia pada 2030.
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Gadis Penjual Gorengan Tewas Dibunuh di Padang Pariaman, Kementerian PPPA Angkat Bicara
- Indonesia Darurat Pornografi Anak, HNW Minta Kementerian PPPA Siapkan Strategi Khusus
- Kakek Juga Ikut, Ayah Perkosa Anak Kandung
- Kementerian PPPA Dorong Keterwakilan 30 Persen Perempuan di Parlemen
- Predator Seksual Ini Masih Buron, Konon Korbannya 30 Anak, Waspadalah