Menteri Yohana Sesalkan Pelibatan Anak Dalam Aksi Teroris
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menyatakan dukacita atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Surabaya. Dia menilai perempuan mesti melihat potensinya sebagai aset negara yang harus diberdayakan untuk pembangunan.
“Perempuan sebaiknya fokus pada hal positif untuk mengembangkan potensinya supaya jadi perempuan mandiri dan terlibat dalam semua aspek pembangunan,” ujar Menteri Yohana, Senin (14/5).
Dia juga menyesalkan tindakan orang tua yang melibatkan anaknya dalam aksi terorisme. Pelibatan anak dalam tindakan terorisme dan radikalisme bisa dikenakan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Mama Yo, sapaan akrab Yohana, mengimbau pentingnya membangun ketahanan keluarga serta kepekaan terhadap lingkungan agar tidak terpengaruh atau terbawa radikalisme.
“Kepala keluarga juga berperan penting terhadap perlindungan keluarganya,” ucapnya.
Lebih lanjut, menurut Yohana, Kementerian PPPA mengecam dan mengutuk keras kejadian peledakan bom yang kembali terjadi di Surabaya. Apalagi perempuan dan anak-anak dilibatkan sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri.
“Kami meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan mendukung #KamiTidakTakut, #BersatuLawanTeroris," pungkasnya.(esy/jpnn)
Menurut Yohana, Kementerian PPPA mengecam dan mengutuk keras kejadian peledakan bom yang kembali terjadi di Surabaya.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- ISIS Serang Gereja di Tengah Kebaktian, 25 Orang Jadi Korban
- Densus 88 Beber Fakta 3 Terduga Teroris yang Ditangkap NTB, Ternyata
- 23 Orang Terduga Teroris Ditangkap, Jenderal Listyo: Satunya Perakit Bom
- Mahfud MD: Kalau Pelakunya Mengatasnamakan Agama, Berarti..
- Korban Bom Surabaya itu Tetap Jaga Gereja Meski Alami Cacat Fisik