Menteri Yohanna Sebut Batam Pusat Perdagangan Orang
jpnn.com, BATAM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise menyebut Batam merupakan pusat terjadinya perdagangan manusia.
"Saya di Jayapura, tapi banyak laporan yang masuk, Batam pusat perdagangan orang," kata Yohanna usai meninjau Shelter Anak Dang Merdu di Sekupang, Batam, Kepri, Senin (10/4).
Batam sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia menjadi faktor memudahkan terjadinya perdagangan manusia.
Menurutnya, hal ini menjadi perhatian yang sangat serius, dan harus segera ditangani.
"Makanya dalam waktu dekat ini kami akan kaji dulu, serta bekerjasama dengan intelijen dan kepolisian untuk menghentikan perdagangan manusia di Batam," ujarnya seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Selain permasalahan perdagangan manusia, salah satu yang menjadi perhatian Yohanna adalah meningkatnya kasus kekerasaan pada perempuan di Batam.
"Saya belum baca laporannya, tapi mereka bilang meningkat. Dan ini harus kita cari tahu bersama penyebabnya kenapa Batam meningkat kekerasan pada perempuan," ujarnya.
Yohanna menyebutkan dari tiga perempuan, satu perempuan mengalami kekerasan. "Ini seperti fenomena gunung es, dan harus diselesaikan," ucap perempuan kelahiran Manokwari, Papua, pada 1 Oktober 1958 ini.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise menyebut Batam merupakan pusat terjadinya perdagangan manusia.
- Ungkap Kasus TPPO, Polres Muara Enim Bekuk 1 Tersangka
- Kantor Imigrasi Bekasi Terapkan Kebijakan Bagi CPMI Untuk Dukung Pemberantasan TPPO
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya