Menteri Yuddy Akui Reformasi Birokrasi Belum Maksimal
jpnn.com - JAKARTA - Pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia harus "nendang". Pasalnya, dari penilaian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi, pelaksanaan reformasi birokrasi di pusat dan daerah masih belum maksimal.
“Pelaksanaan reformasi birokrasi belum "nendang" dan harus digenjot lagi. Itu sebabnya kami angkat Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) dan Tim Quality Assurance. Mereka ini tugasnya memberikan penilaian dan arahan untuk mempercepat reformasi birokrasi,” terang Yuddy di Jakarta, Senin (2/11).
Dia berharap, TIRBN bisa memberikan masukan secara objektif bagi percepatan reformasi birokrasi dan revolusi mental serta memastikan jalannya roadmapreformasi birokrasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Kalau tidak independen sulit untuk mengetahui kekurangan dari proses reformasi birokrasi yang tengah dilakukan,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Yuddy, tim independen diharapkan benar-benar berdiri secara independen, bisa memberikan masukan tentang bagaimana wajah birokrasi Indonesia saat ini di tengah upaya pemerintah memperbaiki birokrasinya, sehingga terjadi percepatan perbaikan sistem, perilaku, dan praktek birokrasi.
“Tim independen juga memastikan apa yang sudah menjadi peta jalan reformasi birokrasi lima tahun ke depan betul-betul terlaksana, mereka melihat dari sisi beyond government," imbuhnya.(esy/jpnn)
JAKARTA - Pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia harus "nendang". Pasalnya, dari penilaian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen
- Libur Natal, 44.800 Penumpang & 10.580 unit Kendaraan Tinggalkan Jawa menuju Sumatera