Menu Babi Putar Rayakan Lebaran, Kaget? Ini Penjelasannya

Mereka berharap, tali persaudaraan antar umat beragama terjalin lebih erat. Supaya kita bisa lebih saling menghormati dan menerima perbedaan masing-masing.
Meski begitu, permintaan menyediakan menu ini, sempat ditolak sang istri. Namun setelah diberi penjelasan, akhirnya sang istri menyetujui keinginan sang suami.
“Makanya, untuk menghindari salah paham, kami minta identitas kami dirahasiakan,” pintanya si kepala keluarga yang bersahaja tersebut seperti dilansir Manado Post (JPNN Group).
Sementara itu, para kerabat yang bertandang ke rumah ini, mengaku kaget. Hanya saja, langsung diberi penjelasan oleh seisi anggota keluarga.
Terkait ini, Ketua MUI Bitung Abdurahman Kahuku menerangkan, walau berniat baik namun tetap tidak dibolehkan. Karena masih banyak cara lain untuk menunjukkan rasa saling menghormati antar umat beragama.
"Tidak harus dari makanan atau simbolisasi lainnya. Contoh kecil, kita bisa menunjukkan dengan kelakuan sehari-hari. Jadi saya harap hal ini dapat dipahami,” pungkasnya.(JPG/mp/ctr-08)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki