Menuai Rezeki Mangrove

Menuai Rezeki Mangrove
Ali Mansyur. Foto: ist

Bagi Ali Mansyur, mangrove adalah pembuka rezeki. “Saya bersyukur, setelah menanam itu rezeki selalu ada,”ujar Mansyur. Dengan sedikit filosofis, ia menjelaskan tanaman-tanaman peliharaannya itu bertasbih mendoakan dirinya.

Ali Mansyur terus merangkai mimpi-mimpinya untuk menjadikan Mangrove Center Tuban sebagai tempat belajar limgkungan dan kehutanan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Saya nanti akan bangun menara untuk melihat burung. Bisa motret dari situ nanti,” kata Mansyur.

Sekitar 15 hektar dari seluruh lahan Mangrove Center diajangkan untuk keanekaragaman hayati. Tak hanya Mangrove, dsitu juga ditanam pohon jenis lain, seperti cemara, mahoni dan lain-lain. Burung laut, seperti camar dan burung sawah, belekok, menjadikan itu sebagai tempat tinggalnya. Jika hari berganti petang, rombongan burung satu persatu hinggap di pucuk pohon saat senja, hamparan putih yang bertengger di puncak berkilatan. Sungguh pemandangan yang eksotis.

Di tengah usianya yang terus merembet Ali Mansyur tak ingin berhenti. Dia terus berlari, menggenapkan asanya, untuk terus berguna bagi orang lain. Seperti yang selalu diingatkan guru ngajinya saat kecil dulu, “Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain,”tutur peraih Kalpataru tahun 2012 ini.

“Cintailah Tanaman. Dia akan bertasbih mendoakanmu,” kata Haji Ali Mansyur. Hidupnya berkecukupan setelah berpuluh tahun merawat Mangrove.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News