Menuju Album ke-6, Sajama Cut Perkenalkan Homili/Menatap Wajah Tuhan

"Setiap lagu baru kami adalah bentuk pengalaman dan harapan penyembuhan diri, yang gue komunikasikan bukan hanya buat diri sendiri, tetapi juga buat semua yang mendengarkan Sajama Cut," ujar Marcel Thee.

"Buat gue, lirik itu sangat terbuka menyatakan bahwa kebahagiaan yang nyata itu selalu hadir dalam bentuk yang sederhana dan 'biasa'. Kita tersiksa oleh pemikiran, ambisi, dan keinginan untuk sesuatu yang lebih, sampai lupa melatih diri untuk berbahagia bahkan dengan sedikit saja yang kita raih," sambungnya.

Visual untuk era baru itu diperkuat melalui grafis karakter kartun cute but damaged, atau ‘lucu tapi dirusak”, menggambarkan semangat untuk mempertahankan keindahan di tengah kerasnya dunia.

Sebagai bagian dari kampanye perilisan, Sajama Cut mengajak pendengar untuk mengikuti interaksi khusus melalui nomor kontak yang diumumkan di media sosial, memberi kesempatan eksklusif mendengarkan potongan lagu dan menerima pesan video langsung dari band.

Album keenam dari Sajama Cut kelak diterbitkan di bawah bendera Bojakrama Press, sebuah label rekaman independen asal Surabaya.

Septian Dwi Satria, salah satu anggota dari Bojakrama Press mengatakan bahwa di album itu, Sajama Cut membuktikan bahwa kendati band lama, namun tidak pernah terjebak dalam jeruji estetik masa lalu.

"Kami merilis album ini karena eksperimentasi tanpa henti dari Sajama Cut yang menolak untuk bermain ‘aman’, dan tetap liar dalam eksplorasi musikalitas. Tanpa kehilangan jati diri, yang begitu melekat dengan lirik-lirik puitik nan obscure, khas Sajama Cut. Bagi kami, capaian estetik di album ini begitu terdengar prima, segar, dan mengejutkan," ucap Septian Dwi Satria.

Homili/Menatap Wajah Tuhan juga akan didukung dengan video lirik garapan Aidil Akbar, yang menampilkan animasi minimalis dari sampul single.