Menuju Pendidikan Berkeadaban
Oleh Prof. Dr. Abd. Rahman A. Ghani, SH., M.Pd*

jpnn.com - Kita semua paham dan sadar bahwa pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia.
Hal itu bisa dipahami karena –meminjam ungkapan Socrates— “hidup bukan sekadar hidup, tetapi hidup yang baik itulah yang layak untuk dihidupi.”
Jika sekadar hidup, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mahkluk lain selain manusia juga hidup.
Tidak perlu “adjective” atas hidup makhluk selain manusia. Mustahil bagi kerbau untuk merancang dan membangun kandangnya sendiri. Begitu pula sapi maupun hewan ternak lain.
Kehidupan lebah juga seakan sudah “paket” dengan kemampuannya membangun sarang sendiri. Artinya, hal itu merupakan naluri bawaan dari hewan tersebut, bukan merupakan hasil belajar.
Tumbuhan juga tidak mungkin mampu menghias tanah tempat tumbuhnya menjadi cantik dan indah.
Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan untuk menentukan diri dan lingkungannya. Manusia hadir ke dunia dengan potensi yang sangat luar biasa.
Dengan akalnya, manusia dapat mengembangkan berbagai hal yang terpampang di depannya. Sejarah peradaban dunia tidak dapat dilepaskan dari karya manusia dengan ragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengiringinya.
Pendidikan berkeadaban merupakan proses untuk terjadinya internalisasi dan sampainya makna segala sesuatu pada jiwa peserta didik.
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan
- Wakil Ketua MPR Minta Penerapan Wajib Belajar 13 Tahun Dipersiapkan dengan Baik
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan
- Verrell Bramasta: Pendidikan Adalah Kunci untuk Menciptakan Generasi Unggul
- Gen Z Didorong Melek Finansial melalui Edukasi dan Inovasi Digital